Senin, 08 Desember 2008

MEDIA PEMBELAJARAN


Oleh: Damaskus Beny
A. PENGERTIAN MEDIA PENGAJARAN

Sebelum uraian ini di sampaikan pada penggunaan oleh guru dalam peroses belajar mengajar, ada baiknya di pahami apa yang di maksud media itu sebenarnya.Kata “media”berasal dari kata latin dan merupakan kata jamak dari kata “medium”, yang secara harafiah berarti “perantara atau pengantar”.Dengan demikian, media merupakan wahana penyalur informasi. Bila media adalah sumber belajar, maka dapat di artikan dengan manusia .benda, ataupun pristiwa memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Namun perlu di ingat, bahwa peran media tidak akan terlihat bila penggunaanya tidak sejalan dari isi dari tujuan pengajaran yang telah dirumuskan. Karena itu, tujuan pengajaran harus dijadikan sebagai pangkal acuan untuk menggunakan media. Bila diabaikan, maka media bukan lagi sebagai alat bantu pengajaran, tetapi sebagai penghambat dalam pencapaian tujuan secara efektif dan efisien.Menurut Mc. Luhan media adalah semua saluran pesan yang dapat digunakan sebagai sarana komunikasi dari seorang ke orang lain yang tidak ada dihapannya. Menurut pengertian ini media komunikasi meliputi surat, televis, film, dan telepon. Menurut batasan ini bahan saluran apapun akan tercakup dalam pengertian media itu, sebab dapat digunakan oleh seserorang sebagai alat untuk berkomunikasi dengan orang lain (Mc. Luhan 1964). Sebaliknya ada juga orang yang berpendapat bahwa yang disebut media itu hanya alat-alat penyalur informasi yang canggih seperti televis dan film saja. Romiszowski (1988), seorang professor dalam bidang teknologi pendidikan dari Syracucue University member saran pada kita untuk mengambil jalan tengah diantara kedua pendapat yang ekstrim itu. Menurut dia media sebaiknya diberi batasan yang cukup sempit sehingga hanya mencakupa media yang dapat digunakan secara efektif untuk melaksanakan proses pengajaran yang direncanakan dengan baik.Menurut Rmiszowski, media ialah pembawa pesan yang berasal dari suatu sumber pesan (yang dapat berupa orang atau benda) kepada penerima pesan. Dalam proses belajar mengajar penerima pesan tersebut adalah siswa. Dalam suatu proses belajar mengajar, pesan yang disampaikan dari sumber pesan kepada penerima pesan itu ialah isi pelajaran. Dari pembahasan yang telah diuraikan diatas, dapat di pahami bahwa media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran.B. PERAN DAN KEGUNAAN MEDIAMedia dapat digunakan dalam proses belajar-mengajar dengan dua cara, yaitu sebagai alat bantu mengajar dan sebagai media belajar yang dapat digunakan sendiri oleh siswa. Media yang dipakai sebagai alat bantu mengajar disebut dependen media, sedangkan media yang digunakan olah siswa dalam kegiatan belajar mandiri disebut independen media.a. Media Sebagai Alat Bantu Mengajar (Dependen Media)Media sebagai alat bantu dalam peroses belajar mengajar adalah suatu kenyataan yang tak dapat dipungkiri. Guru sadar bahwa tanpa bantuan media, maka bahan ajaran sukar untuk dicerna dan dipahami oleh anak didik, terutama bahan pelajaran yang rumit atau komplek. Setiap materi pelajaran tentu memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi. Pada satu sisi ada bahan pelajaran yang tidak memerlukan alat bantu, tetapi dilain pihak ada bahan pelajaran yang sangat memerlukan alat bantu berupa media pengajaran seperti globe, grafik, gambar dan sebagainya.Guru yang bijaksana tentu sadar bahwa kebosanan anak dan kelelahan anak didik adalah berpangkal dari penjelasan yang diberikan guru simpang siur, tidak ada fokus masalahnya. Hal ini tentu dicari jalan keluarnya, jika guru tidak memiliki kemampuan untuk menjelaskan suatu bahan dengan baik, apa salahnya menghadirkan media sebagai alat bantu pengajaran guru mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelum pelaksanaan pengajaran.Sebagai alat bantu,media mempunyai pungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan pengajaran. Selain itu, pengunaan media sebagai alat bantu tidak bisa sembarangan menurut kehendak hati guru.tetapi harus memperhatikan dan mempertimbangkan tujuan. Media yang dapat menunjang tercapainya pengajaran tentu lebih diperhatikan.sedangkan media yang tidak menunjang harus di singkirkan jauh-jauh untuk sementara. Seorang guru mampu atau tidak megunakan media tersebut. Jika tidak, maka jangan mempergunakanya, sebab hal itu akan sia-sia. Akhirnya, dapat dipahami bahwa medi adalah alat bantu dalam peroses belajar mengajar, dan guru yang mempergunakanya untuk membelajarkan anak didik demi tercapainya tujuan pengajaranb.Media Sebagai Sumber Belajar (Independen Media)Belajar mengajar adalah suatu proses yang mengolah sejumlah nilai untuk dikonsumsi oleh setiap anak didik. Nilai-nilai itu tidak datang dengan sendirinya, tetapi terambil dari berbagai sumber. Sumber belajar yang sesunguhnya banyak sekali terdapat di mana-mana;di sekolah, dihalaman, di pusat kota, dan sebagainya. Udin Saripuddin dan Winataputra (199: 65) mengelompokan sumber-sumber belajar menjadi lima katagori, yaitu manusia, buku atau perpustakaan, media massa, alam lingkungan dan media pendidikan. Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat di pergunakan sebagai tempat di mana bahan pengajaran terdapat atau asal untuk belajar seseorang.Kalau pendidikan dimasa lalu, guru merupakan satu-satunya sumber belajar bagi anak didik sehingga kegiatan pendidikan cendrung masih tradisional. Perangkat teknologi penyebaranya masih sangat terbatas dan belum memasuki dunia pendidikan. Tetapi lain halnya sekarang, perangkat teknologi sudah ada dimana-mana. Di sekolah-sekolah kini, terutama di kota-kota besar teknologi dalam berbagai bentuk dan jenis sudah di pergunakan untuk mencapai tujuan. Ternyata teknologi yang disepakati sebagai media itu,tidak hanya sebagai alat bantu, tetapi juga sebagai sumber belajar dalam peruses belajar mengajar. Media sebagai sumber belajar diakui sebagai alat bantu auditif, visual, dan audiovisual. Pengunaan ketiga sumber ini tidak sembarangan, tetapi harus disesuaikan dengan perumusan tujuan instruksional, dan tentu saja dengan kompetensi guru itu sendiri, dan sebagainya.C. KARAKTERISTIK MEDIAMenurut Rudi Bretz klasifikasi media atas karakteristik utamanya yaitu suara, bentuk visual (gambar, garis, dan simbol,dan gerak). Disamping itu juga ia membedakan media transmisi dan media rakaman. Atas dasar itu Bretz (1971) menggolongkan semua media menjadi tujuh kelas, yaitu: media audio visual gerak, media audio visual diam, media audio semi gerak, media visual gerak, media visual diam, media audio, dan media cetak.D. KLASIFIKASI MEDIAUntuk tujuan praktis, berdasarkan klasifikasi menurut para ahli diatas serta pengembangan dilapangan, berikut ini akan diidentifikasikan menurut kesamaan karakteristik dan kekhususann.1. Dilihat dari jenisnya, media dibagi kea. Media AuditifMedia auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, cassette recorder, piring hitam. Media ini tidak cocok untuk orang tuli atau mempunyai kelainan dalam pendegaran.b. Media VisualMedia visual adalah media yang mengandalkan indra pengelihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip ( film rangkai ), slids ( film binkai ) foto, gambar atau lukisan, dan cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu, dan film kartun.c. Media audiovisual.Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan yang kedua. Media ini di bagi lagi kedalam :1. Audiovisual Diam yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti film bingkai suara ( sound slids ), film rangkai suara dan cetak suara.2. Audiovisual gerak yaitu media dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak, seperti film suara dan video cassette.Pembagian lain dari media ini adalah:a. Audiovisual Murni yaitu baik unsur suara maupun unsur gamar berasal dari satu sumber seperti film video cassette.b. Audiovisual tidak murni yaitu unsur suara dan unsur gambar berasal dari sumber yang berbeda, misalnya film bingkai suara yang unsur gambarnya bersumber dari slids proyektor dan unsur suaranya bersumber dari tape recorder2. Dilihat dari Daya Liputnya, Media dibagia. Media dengan liput luas dan serentakPenggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat menjangkau jumlah anak didik yang banyak dalam waktu yang sama.Contoh : radio dan televisi.b. Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempatMedia ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang khusus seperti film, saund slide, film rangkai, yang harus menggunakan tempat yang tertutup dan gelap.c. Media untuk pengajaran individual.Media ini hanya digunakan untuk seorang diri, termasuk media ini adalah modul berprogram dan pengajaran melalui komputer.3. Dilihat dari bahan pembuatanny, media dibagi dalam :a. Media sederhanaMedia ini bahan dasarnya mudah diperoleh dan harganya murah, cara pembutannya mudah, dan penggunaan tidak sulit.b. Media kompleks.Media ini adalah media yang bahan dan alat pembutannya sulit diperoleh serta mahal harganya, sulit membuat, dan penggunaannya memerlukan keterampilan yang memadai.E. PEMILIHAN MEDIA SECARA SISITEMATIKMedia digunakan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari sistem belajar-mengajar yang berlaku. Karena itu ketika memilih media yang akan digunakan, anda perlu mengigat beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan waktu anda menyusun rencana pembelajaran. Faktro-faktor tersebut antara lain adalah kebutuhan belajar, tujuan pengajaran, karakteristik siswa, isi pelajaran, metode pengajaran, serta tersedia tidaknya media yang dipilih. Secara umum faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih media dapat diamati pada model pemilihan berikut:a. Prinsip – Prinsip Pemilihan dan Penggunaan Media.Ketika suatu media akan dipilih, ketika suatu media akan dipergunakan, ketika itulah beberapa prinsip perlu guru perhatikan dan pertimbangkan Drs. Sudirman N.( 1991 ) mengemukakan beberapa prinsip pemilihan media pengajaran yang dibagi kedalam 3 kategori1. Tujuan pemilihanMemilih media yang akan digunakan harus berdasarkan maksud dan tujuan pemilihan yang jelas. Apakah pemilihan media itu untuk pembelajaran ( siswa belajar ), untuk informasi yang bersifat umum ataukah untuk sekedar hiburan mengisi waktu kosong? Lebih spesifik lagi, apakah untuk pengajaran kelompok atau individu apakah untuk sasaran tertentu seperti anak TK, SD, SMP, SMU, tuna runggu, tuna netra, masyarakat pedesaan, atau masyarakat perkotaan. Tujuan pemilihan ini berkaitan dengan kemampuan berbagai media.2. Karaktestik media pengajaranSetiap media mempunyai karakteristik tertentu, baik dilihat dari segi kemampuanya, cara pembuatanya, cara pengunanya. Di samping itu , memberi kemungkinan kepada guru untuk mempergunakan berbagai jenis media pengajaran secara berpariasi.3. Alternatif pilihanMemilih pada hakekatnya adalah proses membuat keputusan dari berbagai alternatif pilihan. Guru bisa menentukan pilihan media mana yang akan digunakan apabila terdapat beberapa media yang dapat diperbandingkan. Sedangkan hanya ada satu guru tidak bisa memilih dan mengunakan apa adanya. Dalam mengunakan media hendaknya guru memperhatikan sejumlah prinsip tertentu agar pengunaan media tersebut dapat mencapai hasil yang baik.perinsip itu menurut Dr. Nana Sudjana ( 1991 : 104 ) adalah:1. Menentukan jenis media dengan tepat ; artinya, sebaiknya guru memilih terlebih dahulu media manakah yang sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran yang akan diajarkan.2. Menetapkan atau memperhitungkan subjek dengan tepat; artinya, perlu diperhitungkan apakah penggunaan media itu sesuai dengan tingkat kematangan atau kemampuan anak didik.3. Menyajikan media dengan tepat; artinya, teknik dan metode penggunaan media dalam pengajaran harus disesuaikan dengan tujuan, bahan metode, waktu dan sarana yang ada.4. Menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan situasi yang tepat. Artinya, kapan dan dalam situasi mana pada waktu mengajar media digunakan. Tentu tidak setiap saat atau selama proses belajar mengajar terus menerus memperlihatkan atau menjelaskan sesuai dengan media pengajaran.b. Dasar Pertimbangan Pemilihan dan Penggunaan MediaAgar media pengajaran yang dipilih itu tepat disamping memenuhi prinsip – prinsip pemilihan, juga terdapat beberapa faktor dari kriteria yang perlu diperhatikan sebagaimana diuraikan berikut ini.1. Faktor-Faktor yang Perlu Diperhatikan Dalam Memilih Media Mengajaran.a. ObjektivitasUnsur subjektivitas guru dalam memilih media pengajaran harus dihindarkan. Artinya guru tidak boleh memilih suatu media pengajaran atas dasar kesenangan peribadi. Apabila secara objektif, berdasarkan hasil penelitian atau percobaan, suatu media pengajaran menunjukkan keefektifan dan efisiensi yang tinggi, maka guru jangan merasa bosan dalam mengunakanya. Untuk menghindari pengaruh unsur subjektivitas guru, alangkah baiknya apabila dalam memilih media pengajaran itu guru minta saran dari teman sejawat, dan atau melibatkan siswa.b. Program pengajaran.Program yang disampaikan kepada anak didik harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku, baik isinya, strukturnya, maupun kedalamanya. Jika tidak sesuai dengan kurikulum ia tidak akan banyak membawa memfaat. Bahkan mungkin hanya membawa beban, baik bagi anak didik maupun bagi guru disamping akan membuang –buang waktu, tenaga dan biaya. Terkecuali untuk mengisi waktu luang saja daripada anak bermain tidak karuan.c. Sasaran programSasaran program yang dimaksud adalah anak didik yang akan menerima informasi pengajaran melalui media pengajaran. Pada tingkat usia tertentu dan dalam kondisi tertentu anak didik mempunyai kemampuan tertentu pula, baik cara berpikirnya. Daya imajinasinya, kebutuhanya, maupun daya tahan dalam belajar. Maka media yang digunakan harus sesuai dengan tingkat perkembangan anak didik, baik dari segi bahasa, sinmbol-simbol yang digunakan cara cepat penyajian maupun waktu dan pengunaanya.d. Sutuasi dan KondisiSituasi dan kondisi yang ada juga perlu jadi perhatian dalam menentukan pilihan media pengajaran yang akan digunakan1. Situasi dan kondisi sekolah atau tempat dan ruang yang akan digunakan, seperti ukuranya, perlengkapanya, vintilasinya.2. Situasi sarta kondisi anak didik yang akan megikuti pelajaran mengenai jumlahnya motivasi dan kegiatannya. Anak didik yang sudah melakukan praktik yang berat, seperti peraktik olah raga, biasanya kegiatan belajarnya menurun.e. Kualitas TeknikDari segi teknik, media pengajaran yang akan digunakan perlu diperhatikan, apakah sudah memenuhi syarat. Barang kali ada rekaman audionya atau gambar- gambar atau alat- alat bantunya yang kurang jelas atau kurang lengkap, sehingga perlu penyempurnaan sebelum digunakan. Dan juga gambar yang kurang dan suara yang kurang jelas bukan saja kurang menarik tetapi dapat menggagu proses mengajar.f. Keefektifan dan Efisiensi Pengunaankeefektipan berkenaan dengan hasil yang di capai,sedangkan efisiensi berkenaan dengan proses yang ingin di capai. Keefektipan dalam pengunaan media meliputi, apakah dengan mengunakan media tersebu imformasi pengajaran dapat di serap oleh anak didik dengan optimal, sehinga menimbulkan perubahan tingkah laku. sedangkan efisiensi meliputi apakah dengan mengunakan media tersebut waktu, tenaga, dan biaya yang di keluarkan untuk mencapai tujuan tersebut sedikit mungkin ada media yang di pandang sangat efktif untuk mencapai tujuan, namun proses pencapaianya tidak efisien, baik dalam pengadaanya maupun di pengunaanya. Demikian pula sebaliknya, ada media yang efisien dalam pengadaanya atau pengunaanya, namun tidak efektif dalam pencapaian hasilnya. Memang sangat sulit untuk mempertahankan keduanya (efektif dan efisien).2. Kriteria Pemilihan media Pengajarana. Apakah Topik yang akan di bahas dalam media tersebut dapat menarik minat anak didik untuk belajar ?b. Apakah materi yang terkandung dalam media tersebut penting dan berguna bagi anak didik ?c. Apakah media itu sebagai sumber pengajaran yang pokok, Apakah isinya relevan dengan kurikulum yang berlaku ?d. Apakah materi yang di sajikan otentik dan aktual, ataukah informasi yang sudah lama di ketahui masa dan peristiwa, yang telah lama terjadi,e. Apakah fakta dan konsepnya terjamin kecermatanya atau ada suatu hal yang masih di ragukan?f. Apakah format penyajianya berdasarkan tata urutan belajar yang logis ?g Apakah pandangan okbjektif dan tidak mengandung unsur propaganda atau hasutan terhadap anak didik ?h. Apakah narasi, gambar, efek, warna dan sebgainya memenuhui syarat standar kualitas teknis?i. Apakah bobot pengunaan bahasa, simbol – simbol, dan ilustrasinya sesuai dengan tingakat kematangan berpikir anak didik.?j. Apakah sudah di uji kebenarannya ( validilitas )Untuk jenis media rancangan ( yang dibuat sendiri ), pertanyaan yang dijadikan sebangai acauan di antaranya sebagai berikut :a. Apakah materi yang disampaikan itu untuk tujuan pengajaran atau hanya informasi tambahan atau hiburan.b. Apakah media yang rancangan itu untuk keperluan pembalajaran atau alat bantu pengajaran ( praga ) ?c. Apakah dalam pengajaran akan menggunakan strategi kognitif, efektif, atau pisikomotorik ?d. Apakah materi pelajaran yang akan disampaikan itu masih sangat asing bagi anak didik ?e. Apakah perlu ransangan gerak seperti untuk pengajaran bahasa ?f. Apakah perlu ransangan seperti pengajaran seni atau olah raga ?g. Apakah perlu ransangan warna ?Setelah tujuan pertanyaan tersebut terjawab, maka guru dapat mengajukan alternatif media yang akan dirancang. Alternatif tersebut mungkin jenis media audio, media visual, atau media audiovisual. Selanjutnya ajukan lagi pertanyaan sebagai acuan berikutnyaa. Apakah bahan dasarnya tersedia atau mudah diperoleh ?b. Apakah alat pembuatannya tersedia ?c. Apakah pembuatannya tidak terlalu rumit ?d. Apakah menghadapi kesulitan, apakah ada orang – orang yang dapat di mintai bantuannya. Setalah pertanyaan – pertanyaan tersebut terjawab, akhirnya guru dapat menentukan media mana yang dianggap cocok untuk diproduksi. Apabila ternyata tidak ada satu mediapun yang dapat diproduksi ( dirancang ), maka guru harus mencari sumber pengjaran lain, misalnya menggunakan narasumber ( rosoreperson ).Selain kriteria pemilihan media pengajaran sebagaimana disebutkan diatas, Nana Sujana dan Ahmat Rivai ( 1991 : 5 ) mengemukan rumusanya. Menurut mereka, dalam memilih media untuk kepentingan pengajaran sebaiknya memperhatikan kriteria – kriteria sebagai berikut :1. Ketepatan –ketepatannya dengan tujuan pengajaran; artinya, media pengajaran dipilih atas dasar tujuan – tujuan intruksional yang telah ditetapkan. Tujuan – tujuan intruksional yang berisikan unsur – unsur pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, lebih mungkin digunakannya media pengajaran.2. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran; artinya, bahan pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar lebih mudah dipahami siswa.3. Kemudahan memperoleh media ; artinya media yang diperlukan mudah diperoleh, setidak – tidaknya mudah dibuat oleh guru pada waktu mengajar. Media grafis umumnya mudah dibuat oleh guru tanpa biaya yang mahal, disamping sederhana dan praktis penggunaannya.4. Keterampilan guru dalam menggunakannya; apapun jenis media yang diperlukan syarat utama adalah guru dapat menggunakannya dalam proses pengajaran. Nilai dan manfaat yang diharapkan bukan pada medianya tetapi dampak dari penggunaannya oleh guru pada saat terjadinya intaraksi belajar siswa dengan lingkungannya adanya OHP, proyektor film, komputer, dan alat – alat cangih lainnya, tetapi dapat menggunakannya dalam pengajaran untuk meningkatkan kualitas pengajaran.5. Tersedia waktu untuk mempergunakannya sehingga media tersebut dapat bermanfaat bagi siswa selama pengajaran berlansung.6. Sesuai dengan taraf berpikir siswa; memilih media untuk pendidikan dan pengajaran harus sesuai dengan taraf berpikir siswa, sehingga makna yang terkandung didalamnya dapat dipahami oleh siswa. Menyajikan grafik yang berisi data dan angka atau proporsi dalam bentuk persen bagi siswa SD kelas – kelas rendah tidak ada manfaatnya mungkin lebih tepat dalam gambar atau poster demikian juga diagram yang menjelaskan alur hubungan suatu konsep atau prinsip hanya bisa bagi siswa yang memiliki kemampuan berpikir tinggi.F. PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN MEDIA SUMBERMedia pengajaran adalah suatu alat bantu yang tidak bernyawa alat ini bersifat netral. Peranannya akan terlihat jika guru pandai memanfaatkannya dalam belajar – mengajar. Sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar, media mempunyai beberapa fungsi Nana Sudjana ( 1991 ) memrumuskan fungsi media pengajaran menjadi enam katagori :1. Penggunaan media dalm proses belajar mengajar bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi mempunyai fungsi sendiri sebagai alat bantu untuk menwujudkan situasi belajr yang efektif.2. Penggunaan media pengajaran merupakan bagian yang integral dari kesuluruhan situasi mengajar.3. Media pengajaran dalam penggunaannya integral dengan tujuan dari isi pelajaran. fungsi ini mengandung pengertian bahwa penggunaan ( pemanfaatan ) media harus melihat kepada tujuan dan bahan pelajaran.4. Penggunaan media dalam pengajaran bukan semata – mata alat hiburan, dalam arti digunakan hanya sekedar melengkapi proses belajar supaya lebih menarik pehatian siswa.5. Penggunaan media dalam pengajaran, lebih diutamakan untuk mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam menangkap pengertian yang diberikan guru.6. Penggunaan media dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar mengajar.Fungsi – fungsi media pelajaran itu diaplikasikan ke dalam proses belajar mengajar, maka terlihatlah pranannya sebagai berikut .a. Media yang digunakan guru sebagai penjelas dari keterangan terhadap suatu bahan yang guru sampaikan.b. Media dapat memunculkan permasalahan untuk dikaji lebih lanjut dan dipecah oleh para siswa dalam proses belajarnya. Paling tidak guru dapat memperoleh media sebagai sumber pertanyaan atau stimulasi belajar siswa.c. Media sebagai sumber belajar bagi siswa.Media sebagai bahan konkrit berisikan bahan yang harus dipelajari oleh para siswa, baik individual maupun kelompok.Bertolak dari fungsi dan peranan media diharapkan pemahaman guru tentang media menjadi jelas, sehingga tidak memanfaatkan media secara sembarangan. Prinsip – prinsip dan faktor – faktor sebagaimana disebutkan di atas, kiranya jangan diabaikan.Sebagai media yang meletakkan cara berpikir konkrit dalam kegiatan belajar mengajar, pengembagannya diserahkan kepada guru. Guru dapat mengembangkan media sesuai dengan kemampuannya. Dalam hal ini akan terkait kecermatan seorang guru memahami psikologis siswa, tujuan metode, dan kelengkapan alat bantu.Kegagalan seorang guru dalam mengembangkan media pengajaran akan terjadi jika penguasaan terhadap penguasaan terhadap karakteristik media itu sendiri sangat kurang. Oleh karena itu, pemanfaatan media hanya diharuskan dengan maksud untuk mencapai tujuan pengajaran. Dalam hal penggunaan media terdapat enam langkah yang bisa ditempuh oleh guru pada waktu ia mengajar dengan mempergunakan media. Langakah – langakah itu adalah sebagai berikut :1. Merumuskan tujuan pengajaran dengan memanfaatkan media.2. Persiapan guru. Pada fase ini guru memilih media dan menetapkan media yang akan dimanfaatkan guna mencapai tujuan. Dalam hal ini prinsip pemilihan dan dasar pertimbangannya patut dipertimbangkan.3. Persiapan kelas. Pada fase ini siswa atau kelas harus mempunyai persiapan, sebelum mereka menerima pelajaran dengan menggunakan media. Guru harus dapat memotivasi mereka agar dapat menilai, mengantisipasi, menghayati pelajaran dengan menggunakan media pengajaran.4. Langkah penyajian pelajaran dan pemanfaatan media. Pada fase ini penyajian bahan pelajaran dengan memanfaatkan media diperbentuk oleh guru untuk membantu tugasnya menjelaskan bahan pelajaran. media dikembangkan penggunaannya untuk keefektifan dan efisiensi pencapaian tujuan.5. Langkah – langakah belajar siswa. Pada fase ini siswa belajar dengan memanfaatkan media pengajaran. Pemanfaatan media disini bisa siswa sendiri mempraktekkannya ataupun guru langsung memanfaatkannya, baik dikelas maupun diluar kelas.6. Langakah evaluasi pengajaran. Pada langkah ini kegiatan belajar dievaluasi, sampai sejauh mana tujuan pengajaran tercapai, yang sekaligus dapat dinilai sejauh mana pengaruh media sebagai alat bantu dapat menunjang keberhasilan proses belajar siswa.Manfaat penggunaan media dalam kegiatan belajar mengajar, terutama untuk tingakat SD, sangat penting. Sebab pada masa ini siswa masih berpikir konkrit, belum mampu berpikir abstrak. Kehadiran media sangat membantu mereka dalam memahami konsep tertentu, yang tidak atau kurang mampu dijelaskan dengan bahasa. Karena media pengajaran dapat membantu guru dalam menjelaskan bahan pengajaran yang tidak dapat dijelaskan dengan bahasa ketidakmampuan itu dapat digantikan dengan media pengajaran sebagai alat bantu untuk menjelaskannya. Nana Sudjana ( 1991 ) mengemukan nilai – nilai praktis media pengajaran adalah sebagai berikut :a. Dengan media dapat meletakkan dasar – dasar yang nyata untuk berpikir. Kerena itu dapat mengurangi verbalisme.b. Dengan media dapat memperbesar minat dan perhatian siswa untuk belajar.c. Dengan media dapat meletakkan dasar untuk perkembangan belajar sehingga hasil belajar semakin mantap.d. Memberikan pengalaman yang nyata dan dapat menumbuhkan kegiatan unsaha sendiri pada setiap siswa.e. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan.f. Membantu tunbuhnya pemikiran dan memantau berkembangnya kemampuan berbahasa.g. Memberikan pengalaman yang tak mudah diperoleh dengan cara lain serta membantu berkembangnya efisiensi dan pengalaman belajar yang lebih sempurna.h. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa mengusai tujuan pengajaran yang lebih baik.i. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata – mata komunikasi verbal memalalui penuturan kata – kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran.j. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian dari guru, tetapi juga beraktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemontrasikan, dan dll.Nilai – nilai praktik media pengajaran menurut Sudirman N. dkk. ( 1991 ) adalah sebagai beikut :Meletakkan dasar – dasar yang konkrit dari konsep abstrak sehingga dapat mengurangi kepahaman yang bersifat verbalisme. Misalnya, untuk menjelaskan sistem peredaran darah pada manusia, digunakan film.1. Menampilkan objek yang terlalu besar yang tidak memungkinkan untuk dibawa kedalam kelas; misalnya pasar, pabrik, binatang – binatang yang besar, alat – alat perang. Objek –objek tersebut cukup ditampilkan melalui foto, film, atau gambar.2. Memperlambat gerakan yang terlalu cepat dan mempercepat gerakan yang lambat. Gerakan yang terlalu cepat misalnya gerakan kapal terbang, mobil, mekanisme kerja suatu mesin, dan perubahan wujud suatu zat, metamorphosis.3. Karena informasi yang diperoleh siswa berasal dari satu sumber serta dalam situasi dan kondisi yang sama, maka dimungkinkan keseragaman pengamatan dan persepsi pada siswa.4. Membangkitkan motivasi belajar pada siswa.5. Dapat mengontrol dan mengatur waktu belajar siswa.6. Memungkinkan siswa berinteraksi secara langsung dengan lingkungannya ( sumber belajar ).7. Bahan pelajaran dapat diulang sesuai dengan kebutuhan dan atau disimpan untuk digunakan pada saat yang lain.8. Memungkinkan untuk menampilkan objek yang yang langka seperti peristiwa gerhana matahari total atau binatang yang hidup di kutub.9. Menampilkan objek yang sulit diamati oleh mata telanjang, misalnya mempelajari tentang bakteri dengan menggunakan mikroskop.

Tidak ada komentar: