Minggu, 14 Juni 2009

PENDIDIKAN KESEHATAN



Oleh: Damaskus Beny


Pengertian
Sehat adalah pribadi seseorang seutuhnya meliputi sehat fisik, sehat mental, dan sehat sosial, yang ketiganya tidak bisa dipisahkan. Menurut batasan dari WHO yang dimaksud dengan kesehatan adalah keadaan yang meliputi kesehatan fisik, mental, dan sosial, dan bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan.
Dengan demikian pendidikdan kesehatan adalah usaha yang diberikan berupa bimbingan atau tuntunan kepada seseorang atau anak didik tentang kesehatan yang meliputi seluruh aspek pibadi (fisik, mental, sosial) agar dapat tumbuh dan berkembang secara haromunis.

B. USAHA-USAHA YANG DILAKUKAN UNTUK MENINGKATKAN KESEHATAN

1. Kesehatan Pribadi
Manusia hendakanya selalu menjaga kebersihan dirinya agar tetap segar dan sehat, yang meliputi:
a. Kebersihan kulit
Untuk menjaga agar kulit selalu bersih, dengan mandi minimal dua kali sehari: pagi dan sore. Mandi berguna untuk membersihkan debu yang melekat di badan, juga untuk menghilangkan endapan keringat. Sebaiknya menggunakan sabun, karena secara kimiawi sabun dapat memisahkan kotoran dari permukaan badan.


b. Kebersihan rambut
Kebersihan rambut dapat dilakukan dengan keramas minimal seminggu sekali dan bila rambut sudah terasa kotor, dengan menggunakan shampo atau obat-obatan lainnya, atau mungkin dengan merang atau tangkai padi yang dibakar. Gunakanlah shampo atau obat lain yang sesuai rambut, agar rambut tidak rusak.


c. Kebersihan kuku
Sebaiknya bagi anak didik memotong kukunya pendek-pendek seminggu sekali, dan bersihkan dengan sikat yang lembut, terutama di pinggir dan tepi kuku.


d. Kebersihan mata
Mata yang kotor karena debu atau air yang tercemar, dapat menyebakan berbagai macam penyakit mata. Membersihkan mata dengan air basah atau boorwater secara rutin adalah kebiasaan yang baik agar terhindar dari penyakit yang menyerang mata.


e. Kebersihan rongga mulut dan gigi

Kebersihan rongga mulut dan gigi dilakukan dengan cara berkumur dan menyikat gigi. Menyikat gigi menggunakan odol dengan baik, karena odol mengandung zat pembersih, memberikan bau yang enak dan rasa segar. Pilihlah sikat yang sesuai dan bulu-bulu yang lunak. Menyikat gigi dilakukan setelah makan dan sebelum tidur pada malam hari. Mencongkel-congkel sisa makanan di sela-sela gigi sebaiknya tidak boleh dilakukan, karena akan merusak gusi.


f. Kebersihan telinga
Membersihkan lubang telinga sebaiknya dengan memakai air yang masak yang dingin atau dengan obat tetes telinga. Obat tetes tersebt akan menyebabkan kotoran yang terdapat pada telinga mencair sehingga mudah untuk dikeluarkan. Kotoran telinga bersifat lekat, liat, dan berguna untuk menahan binatang atau kotoran yang masuk ke dalam telinga. Oleh karena itu jangan terlalu sering diberihkan, hanya cukup dua minggu sekali.


g. Kebersihan hidung
Hidung perlu dibersihkan dengan menggunakan kain halus atau dengan cara menghirup air lalu disemprotkan ke luar.


h. Kebersihan tangan dan kaki
Tangan dan kaki perlu dijaga kebersihanya dengan baik, mencuci tangan sebelum makan dan mencuci kaki sehabis bermain atau bekerja dan sebelum tidur, kebiasaaan seperti ini merupakan hal yang baik.


i. Pemeliharaan pakaian
Pakaian yang mememnuhi syarat kesehatan antara lain adalah:
1. Tidak merusak kulit
2. tidak terlalu sempit dan longgar
3. mudah dicuci dan dirapikan
4. warna serasi dengan warna kulit, usia pemakai, serta keperluanya.
5. Pakaian yang sudah dipakai sebaiknya dicuci (dibersihkan).
6. Sepatu dan sandal harus selalu dibersihkan, dan setiap kali dipakai dalam keadaan kering.
7. Jangan menyimpan pakaian yang bekas dipakai ke dalam almari, kalau perlu gantungkan diluar almari.
8. Sediakan tempat khusus untuk baju, sepatu, topi dan lain-lain.
9. Kosongkan saku-saku.
10. Pakaian yang disimpan dalam almari selalu dalam keadaan bersih dan kering.
11. Periksalah semua pakaian dan peralatan pribadi lainnya apakah sudah bersih atau belum.

2. Makanan dan minuman sehat

a. Fungsi makanan bagi tubuh
Fungsi makanan adalah untuk mendapatkan tenaga, mendapatkan zat pembangun sel-sel tubuh, mempertinggi daya tahan tubuh terhadap penyakit, serta untuk menjamin kelancaran segala macam proses yang terjadi dalam tubuh. Untuk itu, maka makanan yang kita konsumsi setiap hari hendaknya mengandung unsur-unsur penghasil tenaga, pembangun sel-sel, dan mengatur segala macam proses dalam tubuh
Sesuai dengan kegunaannya makan makanan yang masuk ke dalam tubuh dapat dikelompokan menjadi:
Makanan sebagai sumber tenaga yang mengandung karbohidrat.
Makanan sebagai sumber zat pembangun
Makanan sebagai sumber zat pengatur
b. Fungsi air bagi tubuh
Air adalah bagian yang penting bagi sel tubuh karena air sebagai larutan. Air juga diperlukan untuk menjaga suhu tubuh agar tetap dalam keadaan normal.


3. Kesehatan lingkungan
Setiap makhluk hidup untuk tumbuh dan berkembang biak membutuhkan suatu lingkungan yang sesuai dengan jenis dan keadaan masing-masing.
Lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi dua : (kesehatan lingkungan depdikbud 1981)
a. Lingkungan fisik, sering juga disebut juga lingkungan abiotik yang terdiri dari benda-benda yang tidak hidup.
Lingkungan biotik, yaitu yang terdiri makluk hidup.

4. Keseimbangan antara kegiatan dan istirahat
Antara jasmani dan rohani erat sekali hubungannnya dan saling mempengaruhi antara satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu menjaga jasmani saja, tanpa memperhatikan kesehatan rohani. Sebagai contoh seorang yang telah lama menderita sakit yang tidak sembuh-sembuh (misalnya Tbc, dll) lama-lama mungkin akan mengalami perubahan kepada jiwanya. Ia mugkin menjadi apatis, harapan masa depan kabur, dll. Sebalinya orang yang tertekan jiwanya mungkin ia akan malas untuk melakukan kegiatan fisik misalnya malas bekerja atau bekerja merasa cepat lelah, bahkan ada yang mengalami sampai kelumpuhan. Lelah dibedakan menjadi dua: lelah jasmani dan rohani.

C. KESEHATAN KELUARGA

Usaha pembangunan dibidang kesehatan terutama ditujukan dalam rangka usaha pendidikan kesehatan masyarakat, pemberantasan penyakit menular, pemulihan dan peningkatan kesehatan, pembangunan infrastruktur kesehatan, penyediaan dan pendidikan tenaga-tenaga kesehatan, pengadaan obat-obatan dan alat-alat kesehatan, usaha-usaha dibidang penelitian kesehatan serta peningkatan higenis air minum.

1. Program pendidikan kesehatan keluarga dalam masyarakat
Program ini ditujukan untuk memberikan penerangan dan pengertian kepada masyarakat untuk hidup sejahtera lebih sehat. Hal ini termasuk pula memberi pengertian tentang penggunaan bahan-bahan makanan yang mengandung zat-zat yang baik. Program ini merupakan program utama di Indonesia. Karena masih adanya berbagai penyakit-penyakit menular yang belum dapat sepenuhnya dikendalikan. Kegiatan-kegiatan perlu dilakukan dalam rangka usaha preventip terhadap penyakit-penyakit menular
2. Pemulihan dan peningkatan kesehatan
Program ini dimaksudkan untuk memulihkan dan meningkatkan beberapa bidang kesehatan tertentu, seperti perbaikan gizi, peningkatan kesehatan jiwa, kesehatan gigi dan kesehatan mata. Usaha-usaha yang dilakukan dibidang ini terutama adalah penelitian atau survey mengenai keadaan penyakit-penyakit tersebut, seminar dan pendidikan tambahan, penyediaan obat-obatan serta bahan-bahan pengobatan.
3. Program keluarga berencana
Program keluarga berencana yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak serta keluarga dan bangsa pada umumnya selalu diperhatiakan.Dalam menyusun suatu pedoman bagi Lembaga Keluarga Berencana.Melancarkan gerak usaha program keluarga berencana. Kemudian telah dilakukan pengreorganisasian dari pada program keluarga berencana itu dengan pembentukan Dewan Pembimbing Keluarga Berencana Nasional dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, dimana Pemerintah memegang peranan yang lebih besar dalam kegiatan-kegiatan usaha keluarga berencana.
Kegiatan usaha program keluarga berencana pada tahun 1969/1970 membangkitkan partisipasi masyarakat dalam melaksanakan usaha keluarga berencana. Usaha-usaha untuk mendukung hal ini dilakukan dengan antara lain melakukan pertemuan dengan tokoh-tokoh agama dan tokoh-tokoh masyarakat guna menimbulkan saling pengertian, penyebaran penerbitan-penerbitan dan majalah keluarga sejahtera, pembuatan film keluarga sejahtera sandiwara radio, tulisan- tulisan pada surat-surat kabar dan media lainnya. Dibidang penelitian, statistik dan evaluasi terus dilakukan kegiatan-kegiatan untuk bahan dasar bagi penyusunan pola-pola kebijaksanaan yang tepat dan terarah dalam rangka program keluarga berencana.

Persamaan dan Perbedaan KBK dengan KTSP


Oleh: Damaskus Beny


Persamaan KBK dan KTSP:
A. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) adalah kurikulum yang bertujuan untuk menciptakan tamatan yang kompeten dan cerdas dalam membangun identitas budaya dan bangsanya. Kurikulum ini dapat memberikan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, pengalaman belajar yang membangun integritas sosial, serta membudayakan dan mewujudkan karakter nasional.
B. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.
Akantetapi baik KBK maupun KTSP memilki tujuan yang sama terhadap kemajuan dunia pendidikan di indonesia yaitu sama-sama bertujuan untuk menciptakan sumber daya manusia indonesia yang berkompeten dan cerdas dalam membangun identitas budaya dan bangsa, berbudi pengerti yang luhur, serta bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Perbedaan KBK dengan KTSP:
A. Kurikulum Berbasis Kompetensi (Depdiknas 2002) memiliki karakteristik sebagai berikut:
Ø Pencapaian kompetensi siswa (individual/klasikal)
Ø Berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman
Ø Penyampaian pembelajaran dengan pendekatan dan metode bervariasi
Ø Sumber belajar guru dan sumber lainnya yang memenuhi unsur edukatif
Ø Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar (penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi)
Ø Menggunakan sistem sentralisasil penuh dari pusat

B. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Ø Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan
Ø Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen sekolah untuk semakin meningkatkan kreativitasnya dalam penyelenggaraan program-program pendidikan.
Ø KTSP sangat memungkinkan bagi setiap sekolah untuk menitikberatkan dan mengembangkan mata pelajaran tertentu yang akseptabel bagi kebutuhan siswa.
Ø KTSP akan mengurangi beban belajar siswa yang sangat padat dan memberatkan kurang lebih 20%.
Ø KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah-sekolah plus untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan.

Menurut hasil diskusi kelompok kami kedua kurikulum tersebut sama-sama mempunyai tujuan yang baik untuk memajukan pendidikan Indonesia. Akan tetapi dari sisi sistem dan proses pelaksanannya di lapanagan kelompok kami menganggap dan berpendapat bahwa Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan lebih baik untuk di terapkan di Indonesia. Sistem dan prose yang digunakan oleh KTSP adalah sistem desentralisasi atau otonomi pendidikan dimana setiap sekolah-sekolah di seluruh indonesia diberi kebebasan untuk mengembangkan dan menyusun sendiri muatan-muatan mata pelajaran dan pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing setiap sekolah.
Dengan demikian KTSP menekankan pada proses kontekstual dalam pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan lingkungan serta dunia kerja. Bila dibandingkan dengan KBK dimana sistem yang diterapkan oleh KBK adalah sistem sentralisasi yang semua perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran disusun dan dilaksanakan semuanya berdasarkan ketentuan dari pusat, tanpa mempertimbangkan kondisi dan kebutuhan sekolah serta siswa di lapangan.